Teknik dan Gaya Menyanyi Lagu Daerah
Tahukah
kalian bahwa setiap suku di Indonesia memiliki lag u-lagu daerah. Lagu-lagu ini
menggunakan bahasa dae rah setempat. Lagu-lagu daerah biasanya diiringi de ngan
seperangkat alat musik daerah yang sering disebut de ngan kara witan. Istilah
karawitan untuk menunjuk pada se pe rangkat alat musik tradisional secara
lengkap secara orkestra.
Kebanyakan karya-karya seni musik
(karawitan) yang di main kan dengan berbagai ansambel gamelan ataupun repertoar
lain bias a nya bersifat tradisional dan anonimus. Karenanya, usia seb uah
komposisi karawitan sangat sulit untuk ditentukan. Sering kali seorang
pemain/seniman ahli Karawitan menambah atau men gu rangi komposisi karawitan
yang dimainkan, begitu juga beb erapa gaya. Pada musik karawitan Betawi gaya
dalam gamb ang kro mong disebut liaw yang tersendiri sangat lazim pa da pe ri
ode tertentu dan wilayah yang tertentu.
Komposisi
karawitan dapat mengembangkan perbedaanperbedaan dari sebuah wilayah dengan
wilayah lainnya sepan jang waktu. Inilah yang menyebabkan munculnya gaya yang
ber beda-beda. Ga ya mu sikal adalah
ciri khas atau karakteristik mus i kal yang dihasilkan dari beberapa kondisi:
1. Gaya lokal,
yakni sifat-sifat lokal suatu daerah yang
diakui memiliki sifat-sifat estetis dan ekspresif berbeda dengan daerah
lainnya. Inilah yang belakangan ini, sehubungan dengan isu globalisasi,
kemudian kita sebut sebagai entitas lokal genius.
2. Gaya individual,
adalah tipologi karakteristik seorang
tokoh pencipta Lagu-lagu yang membedakannya dengan pencipta lagu lainnya.
3. Gaya periodikal,
adalah tipologi karakteristik zaman
tertentu yang menghasilkan gaya musikal tertentu, misalnya. Gaya dalam bentuk
musikal, adalah tipologi karakteristik yang dapat dibedakan dari berbagai
bentuk karya musikal yang ada, misalnya, pada musik Betawi dalam gambang
kromong lagu sayur, dengan lagu phobin, atau dalam kroncong tugu antara
kroncong asli, langgam dan stambul. Dalam karawitan Betawi Gaya atau musical
style dikenal dengan istilah Liaw.
Pada repertoar lagu-lagu daerah sering
dibawakan oleh seorang penyanyi. Di Jawa disebut dengan Sinden, demikian
juga di Sunda dan juga Bali. Di daerah Sumatera Utara sering di sebut dengan Perkolong-kolong. Di
Kalimantan ada yang diseb ut dengan Madihin yaitu menyanyikan
pantun-pantun de ngan diiringi tabuhan gendang. Setiap daerah memiliki nama
tersendiri bagi seorang penyanyi yang diiringi dengan orkes trasi musik
tradisional.
Sumber : Seni Budaya / Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.-- Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2014.
Tidak ada komentar:
Write komentar