Social

Kamis, 22 November 2018

Materi Biografi Tokoh Islam

Biografi Ahmad Dahlan dan Hasyim Asy'ari


Pembahasan Soal Bimbel Materi Wali Songo

Materi Dakwah Para Wali Songo

Materi Wali Songo

Media SKI Materi WaliSongo

Sabtu, 03 Maret 2018

Permendikbud Th. 2016

Standar Pendidikan

1. Tentang Standar Kelulusan (Permendikbud No. 20 Tahun 2016)
http://bsnp-indonesia.org/wp-content/uploads/2009/04/Permendikbud_Tahun2016_Nomor020_Lampiran.pdf

Kamis, 08 Februari 2018

Kalender Pendidikan 2017/2018

Buku Guru_4_Evaluasi Diri dan Program Tindak lanjut

Buku_3_ Analisis Pegangan Guru Guru

Buku Guru 3



Daya Serap

https://drive.google.com/file/d/1cvWHAd7jEWFa1FvpjARsBa8vJjJZWdzs/view?usp=sharing

Kamis, 25 Januari 2018

Buku Guru 2




Senin, 22 Januari 2018

Buku Prakarya Pegangan Guru Kelas 8 Semster 2

Buku Seni Budaya Pegangan Siswa Kelas 8

Buku Prakaya Pegangan Guru Kelas 8

Minggu, 21 Januari 2018

Skenario Pembelajaran

Sabtu, 20 Januari 2018

Media Blog

Teknik dan Gaya Menyanyi Lagu Daerah

   Teknik dan   Gaya Menyanyi   Lagu Daerah
     
           Tahukah kalian bahwa setiap suku di Indonesia memiliki lag u-lagu daerah. Lagu-lagu ini menggunakan bahasa dae rah setempat. Lagu-lagu daerah biasanya diiringi de ngan seperangkat alat musik daerah yang sering disebut de ngan kara witan. Istilah karawitan untuk menunjuk pada se pe rangkat alat musik tradisional secara lengkap secara orkestra. 

           Kebanyakan karya-karya seni musik (karawitan) yang di main kan dengan berbagai ansambel gamelan ataupun repertoar lain bias a nya bersifat tradisional dan anonimus. Karenanya, usia seb uah komposisi karawitan sangat sulit untuk ditentukan. Sering kali seorang pemain/seniman ahli Karawitan menambah atau men gu rangi komposisi karawitan yang dimainkan, begitu juga beb erapa gaya. Pada musik karawitan Betawi gaya dalam gamb ang kro mong disebut liaw yang tersendiri sangat lazim pa da pe ri ode tertentu dan wilayah yang tertentu.
 
         Komposisi  karawitan dapat mengembangkan perbedaanperbedaan dari sebuah wilayah dengan wilayah lainnya sepan jang waktu. Inilah yang menyebabkan munculnya gaya yang ber  beda-beda. Ga ya mu sikal adalah ciri khas atau karakteristik mus i kal yang dihasilkan dari beberapa kondisi:

1.    Gaya  lokal, 
       yakni sifat-sifat lokal suatu daerah yang diakui memiliki sifat-sifat estetis dan ekspresif berbeda dengan daerah lainnya. Inilah yang belakangan ini, sehubungan dengan isu globalisasi, kemudian kita sebut sebagai entitas lokal genius.

2.    Gaya  individual, 
    adalah tipologi karakteristik seorang tokoh pencipta Lagu-lagu yang membedakannya dengan pencipta lagu lainnya.

3.    Gaya  periodikal, 
      adalah tipologi karakteristik zaman tertentu yang menghasilkan gaya musikal tertentu, misalnya. Gaya dalam bentuk musikal, adalah tipologi karakteristik yang dapat dibedakan dari berbagai bentuk karya musikal yang ada, misalnya, pada musik Betawi dalam gambang kromong lagu sayur, dengan lagu phobin, atau dalam kroncong tugu antara kroncong asli, langgam dan stambul. Dalam karawitan Betawi Gaya atau musical style dikenal dengan istilah Liaw. 

   Pada repertoar lagu-lagu daerah sering dibawakan oleh seorang penyanyi. Di Jawa disebut dengan Sinden, demikian juga di Sunda dan juga Bali. Di daerah Sumatera Utara sering di  sebut dengan Perkolong-kolong. Di Kalimantan ada yang diseb ut dengan Madihin yaitu menyanyikan pantun-pantun de ngan diiringi tabuhan gendang. Setiap daerah memiliki nama tersendiri bagi seorang penyanyi yang diiringi dengan orkes trasi musik tradisional.

Sumber : Seni Budaya / Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.-- Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2014.


Bahan Tekstil

Jenis dan Sifat Bahan Tekstil
Jenis tekstil dapat diketahui dari perbedaan serat dan permukaan teksturnya. Ada yang berasal dari serat alam (tumbuhan dan hewan), serat buatan (sintetis), dan serat dari bahan galian (asbes dan logam). Serat bahan alam misalnya: katun, wol, sutera. Serat buatan misalnya: dakron, polyester, dan nilon. Serat dari bahan galian misalnya: brokat, lame, dan songket.
Jenis-jenis bahan tekstil ini memiliki sifat yang berbeda-beda, sebagai berikut.

Jenis, Bahan dan Proses Limbah Organik

Jenis, Bahan dan Proses Limbah  Organik

Prinsip Kerajinan Bahan Limbah Keras

Buku 1


Instrumen Penilaian

KISI-KISI INSTRMEN PENILAIAN 

Kuis

Kamis, 18 Januari 2018

Kuis

Senin, 15 Januari 2018

RPP Wali Songo

Media SKI


Tradisi Islam Sunda


Tradisi Islam


Media Adat Melayu


Media PPT Mandi Balimau


Silabus SKI

Peta Konsep SKI

Program Semester Ganjil

Kerajaan Islam Banten

Kerajaan Islam Banten (1524-1
  1. Kesultanan Banten (1524 - 1813)

Minggu, 14 Januari 2018

Kesultanan Demak



           a. Kesultanan Demak (1500-1550)


            Kesultanan Demak atau Kesultanan Demak Bintara adalah kesultanan Islam pertama di Jawa yang didirikan oleh Raden Patah pada tahun 1478. Kesultanan ini sebelumnya merupakan keadipatian (kadipaten) vazal dari kerajaan Majapahit, dan tercatat menjadi pelopor penyebaran agama Islam di pulau Jawa dan Indonesia pada umumnya. Kesultanan Demak tidak berumur panjang dan segera mengalami kemunduran karena terjadi perebutan kekuasaan di antara kerabat kerajaan. Pada tahun 1568, kekuasaan Kesultanan Demak beralih ke Kesultanan Pajang yang didirikan oleh Jaka Tingkir. Salah satu peninggalan bersejarah Kesultanan Demak ialah Mesjid Agung Demak, yang diperkirakan didirikan oleh para Walisongo. Lokasi ibukota Kesultanan Demak, yang pada masa itu masih dapat dilayari dari laut dan dinamakan Bintara, saat ini telah menjadi kota Demak di Jawa Tengah.

Alur Masuknya Islam di Indonesia

Alur Masuknya Islam di Indonesia

Untuk memperluas wawasan kalian tentang Indahnya Islam di Nusantara baca dan pahami terlebih dahulu:                                                  

Cara Berkembangnya Islam di Indonesia


Cara Berkembangnya Islam di Indonesia
Untuk memperluas wawasan kalian tentang Indahnya Islam di Nusantara baca dan pahami terlebih dahulu:   
                                               
      Cara berkembangnya Islam di Nusantara
Datangnya Islam ke Indonesia dilakukan secara damai, dapat dilihat melalui jalur perdagangan, dakwah, perkawinan, ajaran tasawuf dan tarekat, serta jalur kesenian dan pendidikan, yang semuanya mendukung proses cepatnya Islam masuk dan berkembang di Indonesia. Secara umum Islam masuk ke Indonesia dengan cara-cara sebagai berikut :

Sejarah Masuk Islam di Indonesia

Sejarah Masuk Islam di Indonesia


BAB 1
A.  Sejarah dan Bukti Masuknya Islam Nusantara
1.    Sejarah Islam di Nusantara